
Bagi penyuka seafood seperti saya, udang merupakan salah satu bahan makanan favorit untuk dimasak. Udang yang masih segar bisa dilihat dari kondisi fisik tubuhnya, warnanya tidak merah dan aromanya masih ‘harum’ ala-ala udang. Tak sulit untuk mencari udang segar di kota tempat keluarga kami tinggal sekarang.
Kenapa saya lebih senang memasak udang sendiri daripada beli yang sudah matang di warung, rumah makan atau restoran? Karena saya bisa lebih tahu kualitas mentahnya, kebersihannya serta bahan-bahan untuk memasaknya. Kebanyakan udang yang dijual matang itu tidak dibersihkan secara menyeluruh karena mungkin…sekali lagi mungkin yaa…agar saat dimakan utuh dengan kulitnya bisa bertekstur krenyes-krenyes renyah.
Di rumah, udang selalu saya bersihkan dengan mengupas cara kulit dan membelah punggungnya untuk membuang kotorannya. Tentu saja bagian kepala juga ikut dibuang. Bagi saya ini lebih nyaman karena tidak kuatir lagi ada kotoran udang yang ikut termasak.
Pilihan lain bagi yang suka kulitnya ikut dimasak berarti harus membelah pungung dan membuang kotoran di punggung sampai arah kepala dan sebagian kepala juga ikut dibuang. Kembali lagi ini untuk menjaga agar kotoran udang tidak menjadi bagian dari hidangan kita.
Nah, bagi ibu-ibu yang mau memasak udang, sudahkah anda menemukan jawaban apakah kulit udang perlu dikupas apa tidak ? Pilihan ada di tangan anda sekarang.